iaikhozin.ac.id. – Berdasarkan Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia dengan Nomor 1334 Tahun 2022 Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Khozinatul Ulum Blora resmi bertransformasi menjadi Institut Agama Islam (IAI) Khozinatul Ulum Blora, keputusan perubahan status tersebut ditetapkan di Jakarta pada tanggal 7 Desember 2022, ditandatangani secara digital oleh Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas.
“Alhamdulillah dari STAI menjadi Institut, IAI Khozinatul Ulum Blora menjadi IAI Pertama di Blora,” ujar Wakil Ketua IV STAI Khozinatul Ulum Blora, Gus Labib, panggilan Ahmad Labib Hilmy saat dihubungi tim redaksi iaikhozin.ac.id. pada hari ini, Sabtu. (30/12/2022)
Sebagaimana diungkapkan oleh Gus Labib bahwa perubahan menjadi IAI Khozinatul Ulum Blora ini tidak lepas dari perjuangan pendiri Pondok Pesantren Khozinatul Ulum Blora KH Muhammad Ahmad Muharror Ali.
“Injih, niku perjuanganipun Abah (Iya, itu perjuangannya Abah Yai Muharror Ali),” Ungkap Pria yang juga menjadi Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Blora ini.
Imbuhnya, pada akhir tahun 2022 ini wajib bersyukur karena mendapatkan kabar baik tersebut.
“Semoga dengan perubahan status menjadi Institut dapat berperan dalam memajukan Sumber Daya Manusia (SDM) di Kabupaten Blora,” tandas putra kedua Kiai Muharror Ali ini berharap.
Komentar Pimpinan STAI
Menurut Wakil Ketua I, Ahmad Syaifullah, M.Pd.i., “Alhamdulillah, menjelang akhir tahun dapat kado berkah dari kemenag RI, semoga dengan adanya alih bentuk menjadi institut ini, menjadikan IAI Khozin sebagai lembaga pendidikan Islam yang dapat memberikan manfaat lebih luas kepada masyarakat,” Ujarnya.
Imbuhnya, “secara resmi nama IAI Khozinatul Ulum dapat melekat pada perguruan tinggi berbasis pesantren ini. Begitu juga IAI Khozinatul Ulum saat ini telah mengelola 8 prodi yang terbagi dalam 3 fakultas,” Ucapnya.
Selanjutnya, “pengelolaan yang baik dan dukungan dari seluruh stake holders sangat diperlukan dalam perjalanan awal IAI Khozinatul Ulum ini untuk menjadi perguruan tinggi berbasis pesantren yang mampu mengintegrasikan ilmu agama dan sains, serta menanamkan sikap Islam wasatiyah/moderat,” Harapnya.
Sedangkan menurut Wakil Ketua II, H. Muhammad Nabil, M.Ag., “Pendidikan dan pengetahuan merupakan tonggak dari kemajuan peradaban. KMA perubahan bentuk STAI menjadi IAI Khozinatul Ulum Blora yang diterbitkan oleh Kementrian Agama jelang akhir tahun adalah isyarat bahwa akan ada suatu peradaban baru yang dilahirkan dari Blora. Titik tolak ini yang nantinya akan menjadikan standar kami (sebagai pengelola) untuk membumikan visi misi kami kedepan. Sudah semestinya kado sekaligus kabar gembira untuk masyarakat Blora khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya ini harus diapresiasi. Sejak lahirnya IAI Khozin 14 tahun yang lalu selalu memberikan kontribusi dalam kemajuan serta peningkatan pendidikan di kab Blora khususnya,” Paparnya.
Dan menurut Wakil Ketua III, Muhammad Sajudin, M.Pd., “Alhamdulillah ala kulli hal, Institut merupakan merupakan jawaban atas do’a dari Romo Kiai Muharror Ali dan langkah konkrit seluruh sivitas akademika STAI Khozinatul Ulum mulai jajaran pimpinan, Kaprodi, para dosen, mahasiswa dan dukungan nyata dari pemerintah kabupaten Blora,” Ungkapnya.
Lanjutnya, “Pengejawantahan do’a romo kiai pengasuh diwujudkan bahwa dalam tahun 2022 ini terlaksana Akreditasi 6 prodi, Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) dan Visitasi awal pengajuan program pascasarjana (S2) dan Visitasi Alih Bentut Kelembagaan,” Jelasnya. (mza)
Editor : Muhammad Zainal Abidin