Email Resmi

humas@iaikhozin.ac.id

WA Center

0821-8800-8807

EnglishالعربيةBahasa Indonesia
IAIKUPers- Sabtu (8 Juni 2024) pertemuan ke lima dalam kursus Mahir Tingkat Dasar Kepramukaan (KMD) ,tak kalah seru dengan hari-hari sebelumnya karena peserta mulai paham dengan karakter Pramuka yaitu santai tapi serius.     Pada pertemuan ini pelatihan Kursus Mahir Tingkat Dasar Kepramukaan di pisah untuk Golongan Siaga tetap berada di area kampus untuk melakukan praktek membina siaga mulai dari upacara pembukaan, permainan Game,tali temali maupun peonering.sedangan peserta Golongan Penggalang melakukan kegiatan penjelajahan dan penegak melaksanakan kegiatan pengembaraan.    terlihat peserta Golongan Siaga sangat antusias sekali saat materi disampaikan karena peserta diajarkan banyak sekali teknik dan aplikasi tali-temali, membuat tandu, membuat tiang bendera untuk upacara menggunakan tongkat dan tali Pramuka.    tak hanya itu di pertemuan kali ini para peserta Kursus Mahir Tingkat Dasar Kepramukaan,juga di beri kesempatan untuk menyusun rencana pembina dalam praktik mengajar nantinya sesuai metode yang kalian pakai. Khususnya bagi Pembina Pramuka harus terus melakukan inovasi dan kreatif dalam melaksanakan pembinaan di Gugus Depan (Gudep) masing-masing. Karena itu, para pembina harus memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan yang memadai, agar peserta didik memiliki kecakapan yang memadai. Pawarta: Yusron Ridho Nurfatoni

DI PERTEMUAN KE-LIMA KMD, PESERTA HARUS BERINOVASI DAN KREATIF

IAIKUPers- Sabtu (8 Juni 2024) pertemuan ke lima dalam kursus Mahir Tingkat Dasar Kepramukaan (KMD) ,tak kalah seru dengan hari-hari sebelumnya karena peserta mulai paham dengan karakter Pramuka yaitu santai tapi serius.    Pada pertemuan ini pelatihan Kursus Mahir Tingkat Dasar Kepramukaan di pisah untuk Golongan Siaga tetap berada di area kampus untuk melakukan praktek membina siaga mulai dari upacara pembukaan, permainan Game,tali temali maupun peonering.sedangan peserta Golongan Penggalang melakukan kegiatan penjelajahan dan penegak melaksanakan kegiatan pengembaraan.

   terlihat peserta Golongan Siaga sangat antusias sekali saat materi disampaikan karena peserta diajarkan banyak sekali teknik dan aplikasi tali-temali, membuat tandu, membuat tiang bendera untuk upacara menggunakan tongkat dan tali Pramuka.

   tak hanya itu di pertemuan kali ini para peserta Kursus Mahir Tingkat Dasar Kepramukaan,juga di beri kesempatan untuk menyusun rencana pembina dalam praktik mengajar nantinya sesuai metode yang kalian pakai. Khususnya bagi Pembina Pramuka harus terus melakukan inovasi dan kreatif dalam melaksanakan pembinaan di Gugus Depan (Gudep) masing-masing. Karena itu, para pembina harus memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan yang memadai, agar peserta didik memiliki kecakapan yang memadai.

Pawarta: Yusron Ridho Nurfatoni
DI PERTEMUAN KE-LIMA KMD, PESERTA HARUS BERINOVASI DAN KREATIF

IAIKUPers- Sabtu (8 Juni 2024) pertemuan ke lima dalam kursus Mahir Tingkat Dasar Kepramukaan (KMD) ,tak kalah seru dengan hari-hari sebelumnya karena peserta mulai paham dengan karakter Pramuka yaitu santai tapi serius.

Pada pertemuan ini pelatihan Kursus Mahir Tingkat Dasar Kepramukaan di pisah untuk Golongan Siaga tetap berada di area kampus untuk melakukan praktek membina siaga mulai dari upacara pembukaan, permainan Game,tali temali maupun peonering.sedangan peserta Golongan Penggalang melakukan kegiatan penjelajahan dan penegak melaksanakan kegiatan pengembaraan.

terlihat peserta Golongan Siaga sangat antusias sekali saat materi disampaikan karena peserta diajarkan banyak sekali teknik dan aplikasi tali-temali, membuat tandu, membuat tiang bendera untuk upacara menggunakan tongkat dan tali Pramuka.

tak hanya itu di pertemuan kali ini para peserta Kursus Mahir Tingkat Dasar Kepramukaan,juga di beri kesempatan untuk menyusun rencana pembina dalam praktik mengajar nantinya sesuai metode yang kalian pakai. Khususnya bagi Pembina Pramuka harus terus melakukan inovasi dan kreatif dalam melaksanakan pembinaan di Gugus Depan (Gudep) masing-masing. Karena itu, para pembina harus memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan yang memadai, agar peserta didik memiliki kecakapan yang memadai.

 

Pawarta: Yusron Ridho Nurfatoni

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *