IAIKUPers- Graha Nusantara bergemuruh oleh semangat dakwah para dai muda dalam ajang Lomba Da’i IAIKUFEST 2025 yang diselenggarakan Fakultas Ushuluddin Institut Agama Islam Khozinatul Ulum (IAI KU) Blora, Rabu (28/3/2025). Acara ini bukan sekadar perlombaan biasa, tetapi menjadi panggung unjuk gigi kader-kader dakwah masa depan yang tampil dengan semangat, kreativitas, dan pesan-pesan keagamaan yang menyentuh hati.
Sebanyak 18 peserta dari berbagai lembaga pendidikan di Blora dan sekitarnya bersaing memperebutkan gelar juara. Mereka datang dari beragam latar belakang sekolah, mulai dari SMA IP Al-Banjari, SMAN 1 Cepu, SMK Ma’arif Tunjungan, MA Khozinatul Ulum, MAN Blora, SMAN 2 Blora, SMK IT Presiden Sragen, SMKN 1 Jati, MA Khozinatul Ulum Blora, MA As-Syakur, MAN 2 Rembang, hingga pondok pesantren ternama seperti PP Baitus Salam Qur’ani dan PP Khozinatul Ulum Al-Mubarok. Kehadiran peserta-peserta ini menjadi bukti bahwa semangat berdakwah telah mengakar kuat di kalangan generasi muda.
Lomba ini tak hanya dinilai dari isi materi dakwah, tetapi juga cara penyampaian, penguasaan panggung, dan daya tarik audiens. Setiap peserta diberikan waktu tujuh menit untuk menyampaikan pesan keislaman yang mereka angkat. Yang membedakan lomba ini dari yang lain, adalah keberanian peserta dalam menampilkan inovasi dakwah. Beberapa peserta tampil dengan membawa alat peraga seperti wayang kulit, sementara yang lain memainkan alat musik hadroh sebagai pendukung suasana. Inilah yang menjadikan suasana lomba terasa hidup, penuh warna, dan memukau para penonton.
Penonton yang terdiri dari civitas akademika, para santri, serta masyarakat Blora tampak antusias dan memberikan dukungan penuh. Bahkan, kegiatan ini juga disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Kampusku TV, memungkinkan masyarakat luas ikut menyaksikan kemampuan luar biasa para dai muda.
Tiga dewan juri berkompeten hadir memberikan penilaian secara objektif dan menyeluruh, yakni Kaprodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Ahmad Farih Dzakiy, S.Th.I., M.Ag., Kaprodi Ilmu Hadis Mohammad Syaiful, M.Ag., dan Sekretaris Prodi IAT Mohammad Ismail, M.Ag. Dalam catatan penutup yang disampaikan oleh Mohammad Syaiful, para peserta dinilai telah menunjukkan potensi luar biasa. Namun, beliau juga memberikan evaluasi penting untuk peningkatan kualitas dakwah, seperti perlunya mengurutkan penyampaian dengan tepat (misalnya membaca basmalah sebelum salam), menghindari ekspresi berlebihan yang menguras energi, serta menekankan urgensi membawa solusi dalam pesan-pesan dakwah.
“Ekspresi itu penting dalam dakwah, tapi harus proporsional. Kalau berlebihan, justru membuat energi terkuras sebelum pesan sampai. Yang paling penting adalah substansi dakwah itu sendiri bagaimana menyampaikan solusi atas permasalahan umat,” ungkapnya memberi masukan.
Tibalah momen yang paling dinanti: pengumuman juara. Setelah melalui penilaian yang ketat dan objektif, dewan juri akhirnya memutuskan para pemenang. Juara 3 diraih oleh Nurul Alfiatun Ni’mah dari MAN Blora, Juara 2 disabet Mohammad Dimas Ardiansyah dari SMAN 2 Blora, dan Juara 1 berhasil diboyong oleh Muzaka Adjie Pradana dari MA Khozinatul Ulum Blora berkat penampilan luar biasa yang penuh pesona dan kedalaman pesan.
Penyerahan hadiah dilakukan secara simbolis oleh para tokoh kampus: Sekretaris Prodi IAT Mohammad Ismail, M.Ag. menyerahkan hadiah kepada Juara 3, Kaprodi IAT Ahmad Farih Dzakiy, S.Th.I., M.Ag. kepada Juara 2, dan Kaprodi Ilmu Hadis Mohammad Syaiful, M.Ag. kepada Juara 1.
Dalam pernyataan penutupnya, Mohammad Syaiful menegaskan bahwa semua peserta adalah juara dalam konteks perjuangan dakwah. “Semua tampil luar biasa, tapi ini adalah kompetisi yang mengharuskan adanya pemenang. Tujuan utamanya adalah mencari kader-kader da’i yang mampu melanjutkan risalah Nabi Muhammad SAW dengan penuh semangat dan keteladanan. Ini bukan akhir, ini justru awal dari peran besar kalian di tengah masyarakat,” pungkasnya dengan penuh harapan.
Lomba Da’i IAIKUFEST 2025 membuktikan bahwa dakwah kini bukan hanya milik mimbar-mimbar besar, melainkan juga milik para pemuda-pemudi yang bersuara lantang dari panggung kecil di Graha Nusantara. Mereka bukan sekadar peserta lomba, tapi calon-calon penyambung lidah kebenaran yang akan membawa obor Islam ke tengah masyarakat. Dan dari Blora, suara dakwah muda itu mulai menggema ke penjuru negeri.
Pawarta : Yusron Ridho Nurfatoni