IAIKUPers – Institut Agama Islam (IAI) Khozinatul Ulum Blora resmi merilis jadwal pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tahun 2025, sebuah program pengabdian masyarakat yang wajib diikuti oleh mahasiswa tingkat akhir. Program ini tidak sekadar menjadi agenda rutin akademik, melainkan batu ujian komitmen mahasiswa terhadap masyarakat sekaligus indikator mutu manajemen kampus dalam menjalankan Tridharma Perguruan Tinggi.
Dari hasil pantauan, rangkaian kegiatan dimulai dengan pendaftaran dan pembayaran KKN pada 22–30 Mei 2025, disusul dengan sosialisasi teknis, pembagian kelompok, DPL, dan pengukuran perlengkapan pada 2 Juni 2025. Tahapan ini menjadi awal krusial yang sering kali luput dari perhatian, padahal sangat menentukan kesiapan mahasiswa secara administratif maupun psikologis.
Selanjutnya, mahasiswa bersama Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) akan melakukan survey lokasi pada 3–18 Juni 2025, dengan bekal surat pengantar resmi dari kampus. Pada tahap ini, sering terjadi ketimpangan antara ekspektasi dan realitas lokasi. Untuk itu, kampus dituntut proaktif mengawal agar lokasi yang dipilih relevan dengan kompetensi mahasiswa dan kebutuhan riil masyarakat.
Di sisi akademik, mahasiswa akan menghadapi ujian komprehensif dan pengajuan judul skripsi pada 15–16 Juni, disusul pemaparan rencana kerja KKN di kampus pada 19 Juni 2025. Banyak pihak menilai bahwa padatnya jadwal ini rawan menimbulkan tekanan psikologis jika tidak diiringi dengan manajemen waktu yang baik dan pembinaan yang konsisten dari dosen pembimbing.
Tidak hanya itu, sebelum pemberangkatan KKN, mahasiswa dijadwalkan mengikuti Ujian Akhir Semester dan audiensi ke Bapperida serta kepala desa (23–29 Juni 2025). Tahapan ini penting sebagai bentuk legalitas dan legitimasi program KKN, namun tidak jarang audiensi hanya berlangsung seremonial. Kampus perlu memastikan adanya dialog dua arah yang substansial antara mahasiswa dan pemangku kebijakan lokal.
Adapun pembukaan resmi dan pemberangkatan KKN akan dilaksanakan di Pendopo pada 7 Juli mendatang, disertai pembagian jaket dan buku panduan. Mahasiswa akan menjalankan pengabdian lapangan selama hampir dua bulan. Penarikan dijadwalkan minimal 21 Agustus dan maksimal 31 Agustus 2025, sementara pemaparan hasil KKN akan dilaksanakan 1 September 2025, sesuai format dalam buku panduan.
“KKN bukan hanya formalitas akademik, melainkan cerminan keberpihakan perguruan tinggi terhadap problem sosial masyarakat. Jangan sampai KKN hanya menjadi rutinitas yang lepas dari evaluasi mutu dan dampak nyata,” ujar salah satu dosen pembimbing yang enggan disebut namanya.
Dalam konteks Society 5.0, mahasiswa dituntut tidak hanya hadir secara fisik di tengah masyarakat, tetapi juga mampu membawa solusi berbasis ilmu, teknologi, dan nilai keislaman. Kampus pun harus menjamin sistem pembinaan, pemantauan, dan evaluasi berjalan transparan serta akuntabel.
Program KKN IAI Khozinatul Ulum Blora tahun ini menjadi momentum strategis untuk memperkuat relevansi pendidikan tinggi dengan realitas masyarakat. Namun hal itu hanya bisa terwujud jika semua pihak menjalankan peran secara serius tanpa kompromi terhadap kualitas.
Pawarta; Yusron Ridho Nurfatoni
