IAIKUPers- Rabu, (25 Juni 2025 ) Di balik dinding Ruang Pimpinan Lantai 1 IAI Khozinatul Ulum Blora, sebuah langkah besar sedang digagas. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) menggelar Rapat Audit Mutu Internal (AMI) dengan harapan membangun fondasi akademik yang lebih kokoh, berintegritas, dan berdaya saing.
Bukan sekadar agenda tahunan, rapat AMI kali ini menjadi ruang refleksi sekaligus komitmen bersama untuk membawa program studi PAI, PGMI, dan PIAUD melampaui batas minimal kualitas menuju predikat unggul yang sesungguhnya.
Hadir dalam pertemuan penuh makna ini Wakil Rektor I Bidang Akademik Ahmad Saifulloh, M.Pd.I, Ketua UPM Dyah Ayu Fitriana, M.Pd., Sekretaris LPPM Achmad Abdul Aziz, M.Pd., Dekan FTIK Arim Irsyadulloh Albin Jaya, M.Pd., para Kaprodi, Sekprodi, dosen-dosen, serta Tim GKM yang selama ini menjadi garda terdepan penjaga mutu akademik FITK.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor I Bidang Akademik Ahmad Saifulloh M.Pd.I.mengingatkan bahwa AMI bukan hanya tentang memenuhi kewajiban administrasi, tapi tentang memastikan bahwa semangat mutu menjadi denyut nadi di setiap aktivitas akademik.
“Audit Mutu Internal ini bukan hanya penilaian dokumen, tetapi bentuk cinta kita kepada kualitas. Ia adalah wujud tanggung jawab kita terhadap masa depan kampus dan anak-anak bangsa yang menitipkan harapan lewat pendidikan,” ungkapnya dengan nada hangat dan menggugah.
Ia menekankan pentingnya kerjasama lintas lini: dekanat, prodi, dosen, dan seluruh elemen kampus. “Mari kita jadikan AMI ini sebagai ikhtiar bersama, bukan sekadar target tahunan, tapi sebagai jalan sunyi menuju mutu yang sesungguhnya mutu yang hidup dan dirasakan,” tambahnya.
Sementara itu, Dekan FITK, Arim Irsyadulloh Albin Jaya, M.Pd., menyampaikan apresiasi yang tulus kepada seluruh pihak yang telah mengawal mutu dengan penuh dedikasi. Ia menyebut AMI sebagai cermin, yang merefleksikan bukan hanya angka dan dokumen, tapi juga niat dan kesungguhan para pendidik dalam menjaga amanah keilmuan.
“Kita tidak ingin sekadar menjadi fakultas yang lulus dalam audit. Kita ingin menjadi fakultas yang tumbuh dalam budaya mutu. Yang menghidupi standar, bukan hanya menuliskannya. Yang menjadi rujukan bukan hanya karena label, tapi karena kualitas nyata yang dirasakan oleh mahasiswa dan masyarakat,” tuturnya lirih namun penuh keyakinan.
Dalam suasana rapat yang hangat dan sarat kebersamaan itu, tersirat tekad yang tak main-main: FITK akan terus melangkah, memperbaiki diri, menyempurnakan proses, dan merawat mimpi untuk menghadirkan pendidikan Islam yang unggul dan membumi.
Bagi FITK, AMI bukan garis akhir, tapi awal dari perjalanan panjang menuju akreditasi paripurna. Dan di setiap langkahnya, ada semangat, harapan, dan pengabdian yang tak pernah padam.
Pawarta : Yusron Ridho Nurfatoni