Email Resmi

humas@iaikhozin.ac.id

WA Center

0821-8800-8807

Langkah Kecil dari Blora, Jejak Besar di Negeri Malaysia

Prestasi membanggakan kembali ditorehkan mahasiswa Institut Agama Islam Khozinatul Ulum (IAIKU) Blora. Sepuluh mahasiswa dari kampus sederhana itu berhasil lolos seleksi program beasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) internasional di Malaysia, tepatnya di Trengganu. Dari Blora yang tenang, mereka menyeberangi lautan, membawa semangat dan mimpi besar.

Di antara sepuluh nama itu, ada seorang mahasiswi yang tak pernah menyangka langkah kakinya akan sejauh ini. Tia Dwi Aprilianti, semester tujuh Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI). Baginya, kabar kelolosan itu bukan hanya berita gembira, tetapi juga bukti bahwa tekad yang kuat mampu menembus batas. Seleksi yang ia jalani begitu ketat. Tidak cukup hanya bermodal persyaratan administratif seperti kartu KIP, tetapi juga harus menyertakan bukti presentasi sebagai penguat. Banyak yang merasa syarat itu berat, tapi Tia memilih untuk mencoba.

“Alhamdulillah, ini anugerah luar biasa. Saya tidak pernah menyangka bisa merasakan pengalaman berharga ini,” ucapnya lirih, seolah masih tak percaya bahwa perjuangannya membuahkan hasil.

Trengganu kemudian menjadi panggung baru baginya. Bukan sekadar destinasi, tetapi ruang belajar kehidupan yang jauh lebih luas dari yang pernah ia temui. Bersama rekan-rekan mahasiswa lain, Tia terlibat dalam berbagai kegiatan sosial, pendidikan, hingga pengenalan budaya. Ia ikut mengajar di madrasah masyarakat, menyapa anak-anak dengan senyum ramah, berbagi ilmu yang selama ini ia pelajari di bangku kuliah. Ada rasa bangga ketika melihat anak-anak di sana menyambut dengan antusias. Dari sebuah kelas kecil di negeri jiran, Tia merasakan bahwa pengabdian tidak mengenal batas negara.

Ia pun menghadiri webinar internasional, duduk bersama peserta dari berbagai belahan dunia. Mahasiswa dari Turki, Indonesia, Malaysia, bahkan negara lain, semua bersatu dalam ruang virtual yang sama. Bahasa menjadi penghubung, budaya menjadi warna, dan persahabatan menjadi hadiah. Tia belajar bahasa Jepang, Mandarin, hingga Thailand, bukan untuk sekadar menambah daftar keterampilan, melainkan untuk membuka matanya bahwa dunia begitu luas dan penuh pengetahuan yang bisa dipelajari.

Namun, pengalaman itu tidak hadir tanpa ujian. Transportasi menjadi tantangan terbesar. Lokasi kegiatan yang berjauhan membuatnya harus berjalan kaki menempuh jarak panjang. Panas terik dan rasa lelah sering menyapa. Tetapi bagi Tia, semua itu adalah bagian dari proses. Ia sadar, setiap perjuangan membawa hadiah. “Setiap langkah, meski melelahkan, selalu ada pelajaran yang bisa dipetik,” ujarnya sambil tersenyum.

Masyarakat Malaysia menyambut hangat para mahasiswa IAIKU Blora. Mereka merasa senang karena kehadiran mahasiswa bisa ikut berkontribusi dalam kegiatan sosial. Bahkan, mereka memberi kesempatan untuk mengeksplorasi berbagai lokasi budaya. Kehangatan itu membuat rasa lelah terbayar lunas. Di tengah keramahan masyarakat, Tia menemukan rumah baru yang memberinya pelajaran tentang arti kebersamaan lintas bangsa.

Ketika waktu kepulangan semakin dekat, Tia menyadari bahwa dirinya tidak hanya membawa pulang foto dan kenangan. Ada sesuatu yang jauh lebih berharga: keberanian, wawasan, dan relasi yang lebih luas. Semua itu diyakini akan menjadi bekal penting untuk masa depan. Dunia kerja mungkin masih menunggu di depan, tetapi Tia sudah menyiapkan dirinya dengan pengalaman yang tak ternilai.

“InsyaAllah, pengalaman ini akan sangat bermanfaat, baik untuk kuliah maupun karier saya ke depan,” ucapnya penuh optimis.

Bagi Tia, perjalanan ke Malaysia adalah perjalanan hati. Ia belajar bahwa mimpi tidak akan terwujud jika hanya disimpan dalam benak. Mimpi harus diperjuangkan, ditempa dengan usaha dan doa. Ia ingin kisahnya menjadi penyemangat bagi mahasiswa lain. “Jangan pernah ragu untuk mencoba. Belajarlah sungguh-sungguh, berusahalah memberi manfaat untuk orang lain, dan manfaatkan setiap kesempatan untuk menambah ilmu serta relasi,” pesannya.

Kisah Tia adalah bukti nyata bahwa dari sebuah kampus di Blora, lahir generasi yang mampu menorehkan jejak di panggung internasional. Bahwa langkah kecil sekalipun, jika ditempuh dengan tekad dan keberanian, akan membawa jejak besar yang menginspirasi. Dari Blora menuju Trengganu, dari ruang kelas menuju dunia, cerita ini menjadi pengingat bahwa pendidikan bukan hanya tentang gelar, tetapi tentang keberanian melangkah melampaui batas.

 

Penulis ; Yusron Ridho Nurfatoni

 

 

Bagikan