IAIKUPers – Prof. Dr. Abdul Mufid, Lc., M.S.I., Dekan Fakultas Ushuluddin IAI Khozinatul Ulum (IAIKU) Blora, menjadi salah satu pembicara utama dalam International Student Academic Forum di Universiti Sultan Zainal Abidin (UniSZA) pada 16 Januari 2025. Dalam paparannya yang berjudul “Pendidikan Islam dan Keberagaman di Indonesia dalam Membangun Keharmonisan Sosial”, Prof. Mufid menggarisbawahi peran strategis pendidikan Islam dalam menghadapi tantangan keberagaman di Indonesia.
Beliau menjelaskan bahwa Indonesia, dengan lebih dari 1.300 suku dan 700 bahasa daerah, memiliki keberagaman luar biasa yang dapat menjadi kekuatan nasional jika dikelola dengan baik. “Pendidikan Islam harus memainkan peran penting dalam membangun nilai-nilai toleransi, keadilan, dan penghormatan terhadap perbedaan,” ujar Prof. Mufid di hadapan audiens internasional.
Keberagaman sebagai Kekuatan dan Tantangan Dalam presentasinya, Prof. Mufid membahas lima tema utama, yakni keberagaman agama, budaya, pentingnya keberagaman, tantangan dalam menjaga keberagaman, serta upaya membangun keharmonisan. Beliau menyoroti bagaimana pendidikan Islam dapat memberikan solusi terhadap tantangan seperti polarisasi sosial, intoleransi, dan misinformasi di era digital.
“Pendidikan Islam memiliki dasar historis yang kuat dalam mengajarkan perdamaian dan inklusivitas. Namun, diperlukan pendekatan inovatif untuk menjawab tantangan zaman, termasuk integrasi teknologi dalam pembelajaran dan pengembangan kurikulum yang relevan,” tambahnya.
Strategi Membangun Harmoni Sosial Prof. Mufid juga memaparkan beberapa strategi penting, seperti pengembangan pendidikan multikultural, dialog lintas agama, dan penggunaan media sosial sebagai alat untuk menyebarkan pesan perdamaian. “Hanya melalui pendidikan yang menekankan pentingnya keberagaman, kita dapat membangun masyarakat yang lebih harmonis,” tegasnya.
Inspirasi bagi Pendidikan Internasional Presentasi ini mendapat sambutan hangat dari peserta forum, yang melihat relevansi topik ini tidak hanya untuk Indonesia, tetapi juga bagi negara lain dengan latar belakang multikultural. Associate Professor Dr. Mohd Zohdi Mohd Amin dari UniSZA menilai pendekatan yang disampaikan oleh Prof. Mufid sebagai model yang dapat diterapkan di berbagai konteks internasional.
Acara ini menjadi wadah untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan lintas negara, memperkuat kolaborasi antara IAIKU Blora dan UniSZA, serta memberikan inspirasi bagi pengembangan pendidikan Islam di era global.