Email Resmi

humas@iaikhozin.ac.id

WA Center

0821-8800-8807

EnglishالعربيةBahasa Indonesia
IAIKUPers- di penghujung tahun 2023,Panitia IAIKU Festival mengadakan webiner Nasional dengan pembicara Ning Muhim Nailul Ulya dan Ning Nadia Nely Amalia Abdurrahman dengan mengangkat tema" Peran Mushaf Al-Quran Dalam Membangun Peradaban Islam dan Kemanusiaan " ( sabtu 23 Desember 2023) tak lupa menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipandu oleh Ainur Rohmah Tasila Indana Zulfa selaku ketua Dema IAI Khozinatul Ulum Blora mengucapkan banyak Terima kasih atas peserta yang sudah menyempatkan hadir pada acara seminar nasional ini, seperti kita ketahui Al-Quran merupakan pedoman dan petunjuk bagi umat manusia, menurut saya untuk setiap generasi pasti ada perbedaan dari tokoh-tokoh. Semoga setelah mengikuti kegiatan ini, kedepannya kita akan mendapatkan ilmu dan wawasan mengenai Al-Quran. Webiner ini dimoderatori oleh Ali Anwar ( Mahasiswa PAI IAI Khozinatul Ulum Blora) dihadiri oleh Dosen, kalangan Mahasiswa, santri Pondok Pesantren dan masyarakat umum di luar kampus. Webiner ini akan menjadi rangkaian dalam acara IAIKu festival untuk meningkatkan sharing keilmuan bagi mahasiswa dan masyarakat khalayak yang mengikuti lewat Zoom meeting. Ning Muhim Ulya mengatakan "bahwa peran Mushaf Al-Quran dalam membangun peradaban dilatarbelakangi oleh sejarah kodifikasi Al-Quran, eksistensi Mushaf Usmani, Mushaf di Indonesia, perbedaan Ras dan perbedaan Mushaf untuk umat. Fase Khulafaur Rasyidin pada masa abu abu bakar terjadi tragedi yamamah puluhan atau bahkan ratusan huffadz gugur,sedangkan pada masa Usman bin Affan terjadi pertikaian karena ada bacaan yang berujung takfir. Sedangkan sejarah Mushaf di Indonesia awal berkembangnya penulisan Mushaf pada abad ke-16 , begitupun di Indonesia ada Mushaf tertua yang ditulis oleh Afifudin abdul baqi dan disempurnakan oleh Nur cahya tahun 1590.bahkan Mushaf kuno ini mulai berkembang pada tahun 2003,mushaf yang banyak digunakan di Indonesia adalah Mushaf cetakan Bombay, india. Mushaf Bombay india dipakai di Indonesia karena memiliki ciri huruf yang tebal disertai tanda waqaf yang banyak. Popularitas mushaf Al-Quran cetakan Bombay India ini juga tidak terlepas dari peran pedagang india. Intinya peran mushaf untuk umat islam diantaranya memberikan edukasi tentang filologi dan kodikologi , memberikan edukasi tentang ilmu Al-Quran mulai dari rasm, qira'at,dhabt/Syakl. Ning Nadia Nely Amalia Abdurrahman, Lc. memaparkan bahwa Nabi muhammad mengambil ayat tidak memakai Mushaf, namun ketika nabi muhammad SAW menghafal beliau tidak menulis, akan tetapi,sahabatnya takut jika hafalan itu hilang, lalu sahabatnya menulis hafalan beliau dengan pelepah atau kayu. Sedangkan ulama musafir perempuan dimulai Aisyah binti Abu Bakar, Ummu Salamah, sayyadah sukainah, Zainab Al-Ghazali, Naylah Hasyim Shabari, Harimah Hamzah bint Abdul Lathif dan aisyah abdurahman. Begitupun di Indonesia terdapat ulama musafir perempuan diantaranya sultanah safiatundin, prof.D.r.Amani Lubis.MA.dan prof.Dr.Huzaemak Tahido Yanggo, MA. " Terakhir ia berpesan bahwa perempuan harus bisa mendidik dirinya sendiri, sebelum mendidik anak-ananya." Antusiasme diskusi semakin menarik sebab banyak diantara peserta yang hadir mengajukan pertanyaan kepada kedua materi tersebut. Tak terasa tepat pukul 13.07 acara ditutup dengan penyerahan cinderamata oleh panitia IAIKU Festival kepada kedua pemateri. Pawarta:Yusron Ridho Nurfatoni.

SEMINAR NASIONAL IAIKU FESTIVAL 2023

IAIKUPers- di penghujung tahun 2023,Panitia IAIKU Festival mengadakan webiner Nasional dengan pembicara Ning Muhim Nailul Ulya dan Ning Nadia Nely Amalia Abdurrahman dengan  mengangkat tema" Peran Mushaf Al-Quran Dalam Membangun Peradaban Islam dan Kemanusiaan " ( sabtu 23 Desember 2023) tak lupa menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipandu oleh Ainur Rohmah    Tasila Indana Zulfa selaku ketua Dema IAI Khozinatul Ulum Blora mengucapkan banyak Terima kasih atas peserta yang sudah menyempatkan hadir pada acara seminar nasional ini, seperti kita ketahui Al-Quran merupakan pedoman dan petunjuk bagi umat manusia, menurut saya untuk setiap generasi pasti ada perbedaan dari tokoh-tokoh. Semoga setelah mengikuti kegiatan ini, kedepannya kita akan mendapatkan ilmu dan wawasan mengenai Al-Quran. 
    Webiner ini dimoderatori oleh Ali Anwar ( Mahasiswa PAI IAI Khozinatul Ulum Blora) dihadiri oleh Dosen, kalangan Mahasiswa, santri Pondok Pesantren dan masyarakat umum di luar kampus. Webiner ini akan menjadi rangkaian dalam acara IAIKu festival untuk meningkatkan sharing keilmuan bagi mahasiswa dan masyarakat khalayak yang mengikuti lewat Zoom meeting. 
  Ning Muhim Ulya mengatakan "bahwa peran Mushaf Al-Quran dalam membangun peradaban dilatarbelakangi oleh sejarah kodifikasi Al-Quran, eksistensi Mushaf Usmani, Mushaf di Indonesia, perbedaan Ras dan perbedaan Mushaf untuk umat. Fase Khulafaur Rasyidin pada masa abu abu bakar terjadi tragedi yamamah puluhan atau bahkan ratusan huffadz gugur,sedangkan pada masa Usman bin Affan terjadi pertikaian karena ada bacaan yang berujung takfir. Sedangkan sejarah Mushaf di Indonesia awal berkembangnya penulisan Mushaf pada abad ke-16 , begitupun di Indonesia ada Mushaf tertua yang ditulis oleh Afifudin abdul baqi dan disempurnakan oleh Nur cahya tahun 1590.bahkan Mushaf kuno ini mulai berkembang pada tahun 2003,mushaf yang banyak  digunakan di Indonesia adalah Mushaf cetakan Bombay, india.  Mushaf Bombay india dipakai di Indonesia karena memiliki ciri huruf yang tebal disertai tanda waqaf yang banyak. Popularitas mushaf Al-Quran cetakan Bombay India ini juga tidak terlepas dari peran pedagang india. Intinya peran mushaf untuk umat islam diantaranya memberikan edukasi tentang filologi dan kodikologi , memberikan edukasi tentang ilmu Al-Quran mulai dari rasm, qira'at,dhabt/Syakl.
  Ning Nadia Nely Amalia Abdurrahman, Lc. memaparkan bahwa Nabi muhammad mengambil ayat tidak memakai Mushaf, namun ketika nabi muhammad SAW menghafal beliau tidak menulis, akan tetapi,sahabatnya takut  jika hafalan itu hilang, lalu sahabatnya menulis hafalan beliau dengan pelepah atau kayu. Sedangkan ulama musafir perempuan dimulai Aisyah binti Abu Bakar, Ummu Salamah, sayyadah sukainah, Zainab Al-Ghazali, Naylah Hasyim Shabari, Harimah Hamzah bint Abdul Lathif dan aisyah abdurahman. Begitupun di Indonesia terdapat ulama musafir perempuan diantaranya sultanah safiatundin, prof.D.r.Amani Lubis.MA.dan prof.Dr.Huzaemak Tahido Yanggo, MA. 
 " Terakhir ia berpesan bahwa perempuan harus bisa mendidik dirinya sendiri, sebelum mendidik anak-ananya."

    Antusiasme diskusi semakin menarik sebab banyak diantara peserta yang hadir mengajukan pertanyaan kepada kedua materi tersebut. 

    Tak terasa tepat pukul 13.07 acara ditutup dengan penyerahan cinderamata oleh panitia IAIKU Festival kepada kedua pemateri. 

Pawarta:Yusron Ridho Nurfatoni.
SEMINAR NASIONAL IAIKU FESTIVAL 2023

IAIKUPers- di penghujung tahun 2023,Panitia IAIKU Festival mengadakan webiner Nasional dengan pembicara Ning Muhim Nailul Ulya dan Ning Nadia Nely Amalia Abdurrahman dengan mengangkat tema” Peran Mushaf Al-Quran Dalam Membangun Peradaban Islam dan Kemanusiaan ” ( sabtu 23 Desember 2023) tak lupa menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipandu oleh Ainur Rohmah

Tasila Indana Zulfa selaku ketua Dema IAI Khozinatul Ulum Blora mengucapkan banyak Terima kasih atas peserta yang sudah menyempatkan hadir pada acara seminar nasional ini, seperti kita ketahui Al-Quran merupakan pedoman dan petunjuk bagi umat manusia, menurut saya untuk setiap generasi pasti ada perbedaan dari tokoh-tokoh. Semoga setelah mengikuti kegiatan ini, kedepannya kita akan mendapatkan ilmu dan wawasan mengenai Al-Quran.

Webiner ini dimoderatori oleh Ali Anwar ( Mahasiswa PAI IAI Khozinatul Ulum Blora) dihadiri oleh Dosen, kalangan Mahasiswa, santri Pondok Pesantren dan masyarakat umum di luar kampus. Webiner ini akan menjadi rangkaian dalam acara IAIKu festival untuk meningkatkan sharing keilmuan bagi mahasiswa dan masyarakat khalayak yang mengikuti lewat Zoom meeting.

Ning Muhim Ulya mengatakan “bahwa peran Mushaf Al-Quran dalam membangun peradaban dilatarbelakangi oleh sejarah kodifikasi Al-Quran, eksistensi Mushaf Usmani, Mushaf di Indonesia, perbedaan Ras dan perbedaan Mushaf untuk umat. Fase Khulafaur Rasyidin pada masa abu abu bakar terjadi tragedi yamamah puluhan atau bahkan ratusan huffadz gugur,sedangkan pada masa Usman bin Affan terjadi pertikaian karena ada bacaan yang berujung takfir. Sedangkan sejarah Mushaf di Indonesia awal berkembangnya penulisan Mushaf pada abad ke-16 , begitupun di Indonesia ada Mushaf tertua yang ditulis oleh Afifudin abdul baqi dan disempurnakan oleh Nur cahya tahun 1590.bahkan Mushaf kuno ini mulai berkembang pada tahun 2003,mushaf yang banyak digunakan di Indonesia adalah Mushaf cetakan Bombay, india. Mushaf Bombay india dipakai di Indonesia karena memiliki ciri huruf yang tebal disertai tanda waqaf yang banyak. Popularitas mushaf Al-Quran cetakan Bombay India ini juga tidak terlepas dari peran pedagang india. Intinya peran mushaf untuk umat islam diantaranya memberikan edukasi tentang filologi dan kodikologi , memberikan edukasi tentang ilmu Al-Quran mulai dari rasm, qira’at,dhabt/Syakl.

Ning Nadia Nely Amalia Abdurrahman, Lc. memaparkan bahwa Nabi muhammad mengambil ayat tidak memakai Mushaf, namun ketika nabi muhammad SAW menghafal beliau tidak menulis, akan tetapi,sahabatnya takut jika hafalan itu hilang, lalu sahabatnya menulis hafalan beliau dengan pelepah atau kayu. Sedangkan ulama musafir perempuan dimulai Aisyah binti Abu Bakar, Ummu Salamah, sayyadah sukainah, Zainab Al-Ghazali, Naylah Hasyim Shabari, Harimah Hamzah bint Abdul Lathif dan aisyah abdurahman. Begitupun di Indonesia terdapat ulama musafir perempuan diantaranya sultanah safiatundin, prof.D.r.Amani Lubis.MA.dan prof.Dr.Huzaemak Tahido Yanggo, MA.

” Terakhir ia berpesan bahwa perempuan harus bisa mendidik dirinya sendiri, sebelum mendidik anak-ananya.”

Antusiasme diskusi semakin menarik sebab banyak diantara peserta yang hadir mengajukan pertanyaan kepada kedua materi tersebut. 

   Tak terasa tepat pukul 13.07 acara ditutup dengan penyerahan cinderamata oleh panitia IAIKU Festival kepada kedua pemateri. 

 

Pawarta:Yusron Ridho Nurfatoni.

 

 

 

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *