Email Resmi

humas@iaikhozin.ac.id

WA Center

0821-8800-8807

Dua Hari Pelatihan Jurnalistik, Mahasiswa IAIKU Blora Ditempa Jadi Penulis Cekatan dan Konten Kreator Beretika

IAIKUPers- Semangat literasi digital menggema di Kampus IAI Khozinatul Ulum Blora dalam Workshop Jurnalistik Gen Z bertajuk “Ngonten Cerdas, Nulis Cekatan” yang digelar oleh Media Center kampus selama dua hari, Sabtu-Minggu (17–18 Mei 2025) dengan diikuti 15 Peserta. Acara ini menjadi momentum berharga bagi mahasiswa untuk mendalami dunia jurnalistik sekaligus mengasah keterampilan menulis dan membuat konten informatif yang beretika.

Pada hari pertama, Sabtu (17/5), para peserta disuguhkan materi mendalam dari Hery Purnomo, Kontributor iNews TV (MNC Media Group) sekaligus Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Blora. Ia membongkar teknik-teknik dasar dalam penulisan berita, membahas perbedaan hard news, soft news, straight news, hingga feature, dan menekankan pentingnya wawancara langsung serta menyusun berita yang berimbang dan tidak tendensius.

“Berita yang baik adalah yang berimbang dan punya dasar fakta. Jangan menjustifikasi. Jika belum pasti, gunakan kata ‘diduga’ untuk menjaga akurasi dan etika,” ujar Hery.

Ia juga memberikan tantangan langsung kepada peserta untuk menulis berita dari lingkungan sekitar mereka, dilengkapi dokumentasi berupa foto atau video.

Masuk hari kedua, Minggu (18/5), giliran Mega Nanda, praktisi media sekaligus editor profesional, yang tampil membedah hasil karya peserta satu per satu. Dengan gaya lugas namun ramah, Mega mengulas kekuatan dan kelemahan masing-masing berita peserta, mulai dari struktur penulisan, pemilihan judul, hingga teknik pengambilan foto.

“Judul harus informatif dan menyebutkan lokasi yang lengkap, seperti Desa Wijang, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora. Foto sebaiknya landscape, mengandung unsur manusia, agar ada ‘kehidupan’ di dalamnya,” tegasnya.

Mega juga menekankan pentingnya menyampaikan berita dengan bahasa yang membumi. “Tulis berita untuk masyarakat luas, bukan untuk kalangan akademik saja. Gunakan istilah yang akrab dan mudah dipahami,” tambahnya.

Sesi bedah karya ini berlangsung interaktif. Banyak peserta mengajukan pertanyaan, berbagi pendapat, bahkan mengkritisi isi pelatihan secara konstruktif.

Joko Agung, mahasiswa Manajemen Bisnis Syariah, mengungkapkan, “Menarik juga materi hari ini. Bedah karya membuat kami lebih paham soal teknik dan etika penulisan berita.”

Sementara itu, Mohammad Isnario Andrian, mahasiswa Pendidikan Agama Islam, menyampaikan harapannya, “Saya sebenarnya cukup antusias mengikuti workshop ini. Tapi sayangnya, bagian ‘ngonten’ belum sempat dibahas karena keterbatasan waktu. Semoga ke depan ada pelatihan lanjutan.”

Kegiatan ditutup dengan penyerahan cinderamata oleh Yusron Ridho, Ketua Panitia, kepada pemateri. Sesi foto bersama menjadi penutup acara yang sarat wawasan dan inspirasi ini.

 

Pawarta: Yusron Ridho Nurfatoni

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *