Email Resmi

humas@iaikhozin.ac.id

WA Center

0821-8800-8807

EnglishالعربيةBahasa Indonesia
IAIKUPers- Selasa (9 Juli 2024) Perwakilan Delegasi Dewan Eksekutif Mahasiswa IAI Khozinatul Ulum Blora menghadiri acara Sarasehan Budaya Ajaran Sedulur Sikep di Kantor Dinas Pendopo Bupati Blora. Pada kesempatan ini, Staf Ahli Bupati Bidang Sosbud Kemasyarakatan, Retno Kusumowati, S.Sos., M.Si, mewakili Bupati Blora Arief Rohman, S.IP., M.Si., menyampaikan apresiasi dan ucapan terimakasih kepada Direktur Jenderal Kebudayaan melalui Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat Kemendikbudristek dalam upaya melestarikan kebudayaan daerah, khususnya budaya Samin dari Kabupaten Blora. "Semoga sarasehan rangkaian Festival Budaya Spiritual 2024 ini, seni dan budaya yang dikembangkan senantiasa memberikan nilai tambah, dan memajukan khazanah seni dan budaya di Kabupaten Blora,” kata staf ahli Bupati Bidang Sosbud kemasyarakatan." Sharing dan saling beri saran, khususnya bagi pelajar,mahasiswa dan masyarakat diharapkan akan memahami seperti apa ajaran Samin dan perlunya saling menghormati, menghargai perbedaan. Termasuk nilai-nilai luhur yang harus kita teladani serta dilestarikan. Bupati Blora Arief Rohman, dalam sambutannya yang dibacakan Staf Ahli Bupati Bidang Sosbud Kemasyarakatan, Retno Kusumowati, menyampaikan upaya pelestarian dan pengembangan budaya daerah harus terus dilakukan, karena sangat penting bagi pembentukan karakter bangsa. “Saya minta kepada pelaku seni dan budaya khususnya di Kabupaten Blora, untuk terus menggali relevansi seni dan budaya khas Blora, sehingga budaya ini tetap terus berkembang sampai kapan pun,” tegasnya. Pemerintah Kabupaten Blora sangat berharap adanya kerja sama yang baik dari semua pihak, Sesarengan mBangun Blora yang unggul dan berdaya saing, untuk mempercepat perwujudan pembangunan masyarakat menjadi jauh lebih baik. Kepada generasi milenial dan generasi Z diharapkan untuk menyebarluaskan nilai-nilai kearifan lokal, kejujuran, kesederhanaan, etika, kesopanan potensi budaya Samin melalui media digital. "Ambil manfaat dari penyebarluasan tersebut, baik dari penguatan spirit kebudayaan masyarakat dan mengendap pada identitas manusia, maupun manfaat ekonomi bagi masyarakat,” tutupnya. Dalam sarasehan itu, Direktur KMA Kemendikbudristek Sjamsul Hadi sebagai pembicara utama (keynote speaker) antara lain mengatakan, setelah mendengar penyampaian dari warga Samin beberapa bulan lalu, mereka menghadapi beberapa tantangan yang ada dan sampai saat ini masih ada stigma negatif berkaitan Sedulur Sikep. “Padahal kalau kita cermati, kita resapi bersama, justru mereka memegang teguh komitmen, apa yang disampaikan sesuai dengan isi hatinya,” kata Sjamsul Hadi. Selain itu, pemahaman dalam hal pelayanan, kiranya bisa memahami karakteristik Sedulur Sikep. Ia mendengar berkaitan dengan pakaian adat Sedulur Sikep dalam setiap mengurus keperluan administrasi sering mendapatkan teguran dari pelayan masyarakat. "Oleh karena itu melalui diskusi ini kiranya ada rumusan-rumasan yang nantinya bisa menjadi panduan, baik dari sisi pemerintah dapat hadir untuk para kadang Sedulur Sikep, dan nantinya Sesulur Sikep mendapatkan pemenuhan hak-hak sipilnya,” tandasnya. Dikatakannya, selain itu dalam rangka memperkuat identitas budaya lokal Sedulur Sikep. Dalam hal ini ajaran yang sudah disampaikan oleh Samin Surosentiko pada waktu itu, tetap lestari dan berkelanjutan. Serta, dalam rangka memperkuat kebanggaan terhadap warisan budaya mereka, penganut Saminisme ini terus menjaga. “Selain itu, juga perlu pendekatan holistik terhadap kehidupan dan keseimbangan dalam segala hal. Salah satunya warga Samin saat ini, pergeseran budaya sudah sangat dirasakan, bagaimana bercocok tanam, bibit padi yang awalnya turun temurun dari leluhur, sekarang lebih praktis,” terangnya. Tentu, tidak hanya dadi sisi pemerintah hadir, tetapi bagaimana mengembalikan , menemukenali potensi kearifanyang dimiliki Sedulur Sikep selama ini. “Melalui sarasehan ini saya berharap dapat melahirkan rekomendasi dari narasumber atas kesepakatan, masukan, dari para peserta sarasehan,” ucapnya. Adapun narasumber yang dihadirkan di acara sarasehan ini diantaranya Sindhunata (budayawan), Amrih Widodo (akademisi), Bagus Widi (Sedulur Sikep) dan Anggit Pertiwi (Sedulur Sikep).Nampak ratusan peserta yang hadir sangat antusias dalam mengikuti Acara sarasehan. Pawarta:Yusron Ridho Nurfatoni

PERWAKILAN DELEGASI DEMA MENGHADIRI ACARA SARASEHAN BUDAYA AJARAN SEDULUR SIKEP

IAIKUPers- Selasa (9 Juli 2024) Perwakilan Delegasi Dewan Eksekutif Mahasiswa IAI Khozinatul Ulum Blora menghadiri acara Sarasehan Budaya Ajaran Sedulur Sikep di Kantor Dinas Pendopo Bupati Blora. Pada kesempatan ini, Staf Ahli Bupati Bidang Sosbud Kemasyarakatan, Retno Kusumowati, S.Sos., M.Si, mewakili Bupati Blora Arief Rohman, S.IP., M.Si., menyampaikan apresiasi dan ucapan terimakasih kepada Direktur Jenderal Kebudayaan melalui Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat Kemendikbudristek dalam upaya melestarikan kebudayaan daerah, khususnya budaya Samin dari Kabupaten Blora. "Semoga sarasehan rangkaian Festival Budaya Spiritual 2024 ini, seni dan budaya yang dikembangkan senantiasa memberikan nilai tambah, dan memajukan khazanah seni dan budaya di Kabupaten Blora,” kata staf ahli Bupati Bidang Sosbud kemasyarakatan." Sharing dan saling beri saran, khususnya bagi pelajar,mahasiswa dan masyarakat diharapkan akan memahami seperti apa ajaran Samin dan perlunya saling menghormati, menghargai perbedaan. Termasuk nilai-nilai luhur yang harus kita teladani serta dilestarikan. Bupati Blora Arief Rohman, dalam sambutannya yang dibacakan Staf Ahli Bupati Bidang Sosbud Kemasyarakatan, Retno Kusumowati, menyampaikan upaya pelestarian dan pengembangan budaya daerah harus terus dilakukan, karena sangat penting bagi pembentukan karakter bangsa. “Saya minta kepada pelaku seni dan budaya khususnya di Kabupaten Blora, untuk terus menggali relevansi seni dan budaya khas Blora, sehingga budaya ini tetap terus berkembang sampai kapan pun,” tegasnya. Pemerintah Kabupaten Blora sangat berharap adanya kerja sama yang baik dari semua pihak, Sesarengan mBangun Blora yang unggul dan berdaya saing, untuk mempercepat perwujudan pembangunan masyarakat menjadi jauh lebih baik. Kepada generasi milenial dan generasi Z diharapkan untuk menyebarluaskan nilai-nilai kearifan lokal, kejujuran, kesederhanaan, etika, kesopanan potensi budaya Samin melalui media digital. "Ambil manfaat dari penyebarluasan tersebut, baik dari penguatan spirit kebudayaan masyarakat dan mengendap pada identitas manusia, maupun manfaat ekonomi bagi masyarakat,” tutupnya. Dalam sarasehan itu, Direktur KMA Kemendikbudristek Sjamsul Hadi sebagai pembicara utama (keynote speaker) antara lain mengatakan, setelah mendengar penyampaian dari warga Samin beberapa bulan lalu, mereka menghadapi beberapa tantangan yang ada dan sampai saat ini masih ada stigma negatif berkaitan Sedulur Sikep. “Padahal kalau kita cermati, kita resapi bersama, justru mereka memegang teguh komitmen, apa yang disampaikan sesuai dengan isi hatinya,” kata Sjamsul Hadi. Selain itu, pemahaman dalam hal pelayanan, kiranya bisa memahami karakteristik Sedulur Sikep. Ia mendengar berkaitan dengan pakaian adat Sedulur Sikep dalam setiap mengurus keperluan administrasi sering mendapatkan teguran dari pelayan masyarakat. "Oleh karena itu melalui diskusi ini kiranya ada rumusan-rumasan yang nantinya bisa menjadi panduan, baik dari sisi pemerintah dapat hadir untuk para kadang Sedulur Sikep, dan nantinya Sesulur Sikep mendapatkan pemenuhan hak-hak sipilnya,” tandasnya. Dikatakannya, selain itu dalam rangka memperkuat identitas budaya lokal Sedulur Sikep. Dalam hal ini ajaran yang sudah disampaikan oleh Samin Surosentiko pada waktu itu, tetap lestari dan berkelanjutan. Serta, dalam rangka memperkuat kebanggaan terhadap warisan budaya mereka, penganut Saminisme ini terus menjaga. “Selain itu, juga perlu pendekatan holistik terhadap kehidupan dan keseimbangan dalam segala hal. Salah satunya warga Samin saat ini, pergeseran budaya sudah sangat dirasakan, bagaimana bercocok tanam, bibit padi yang awalnya turun temurun dari leluhur, sekarang lebih praktis,” terangnya. Tentu, tidak hanya dadi sisi pemerintah hadir, tetapi bagaimana mengembalikan , menemukenali potensi kearifanyang dimiliki Sedulur Sikep selama ini. “Melalui sarasehan ini saya berharap dapat melahirkan rekomendasi dari narasumber atas kesepakatan, masukan, dari para peserta sarasehan,” ucapnya. Adapun narasumber yang dihadirkan di acara sarasehan ini diantaranya Sindhunata (budayawan), Amrih Widodo (akademisi), Bagus Widi (Sedulur Sikep) dan Anggit Pertiwi (Sedulur Sikep).Nampak ratusan peserta yang hadir sangat antusias dalam mengikuti Acara sarasehan. Pawarta:Yusron Ridho Nurfatoni
PERWAKILAN DELEGASI DEMA MENGHADIRI ACARA SARASEHAN BUDAYA AJARAN SEDULUR SIKEP

IAIKUPers- Selasa (9 Juli 2024) Perwakilan Delegasi Dewan Eksekutif Mahasiswa IAI Khozinatul Ulum Blora menghadiri acara Sarasehan Budaya Ajaran Sedulur Sikep di Kantor Dinas Pendopo Bupati Blora.

Pada kesempatan ini, Staf Ahli Bupati Bidang Sosbud Kemasyarakatan, Retno Kusumowati, S.Sos., M.Si, mewakili Bupati Blora Arief Rohman, S.IP., M.Si., menyampaikan apresiasi dan ucapan terimakasih kepada Direktur Jenderal Kebudayaan melalui Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat Kemendikbudristek dalam upaya melestarikan kebudayaan daerah, khususnya budaya Samin dari Kabupaten Blora.

“Semoga sarasehan rangkaian Festival Budaya Spiritual 2024 ini, seni dan budaya yang dikembangkan senantiasa memberikan nilai tambah, dan memajukan khazanah seni dan budaya di Kabupaten Blora,” kata staf ahli Bupati Bidang Sosbud kemasyarakatan.”

Sharing dan saling beri saran, khususnya bagi pelajar,mahasiswa dan masyarakat diharapkan akan memahami seperti apa ajaran Samin dan perlunya saling menghormati, menghargai perbedaan. Termasuk nilai-nilai luhur yang harus kita teladani serta dilestarikan.

Bupati Blora Arief Rohman, dalam sambutannya yang dibacakan Staf Ahli Bupati Bidang Sosbud Kemasyarakatan, Retno Kusumowati, menyampaikan upaya pelestarian dan pengembangan budaya daerah harus terus dilakukan, karena sangat penting bagi pembentukan karakter bangsa.

“Saya minta kepada pelaku seni dan budaya khususnya di Kabupaten Blora, untuk terus menggali relevansi seni dan budaya khas Blora, sehingga budaya ini tetap terus berkembang sampai kapan pun,” tegasnya.

Pemerintah Kabupaten Blora sangat berharap adanya kerja sama yang baik dari semua pihak, Sesarengan mBangun Blora yang unggul dan berdaya saing, untuk mempercepat perwujudan pembangunan masyarakat menjadi jauh lebih baik.

Kepada generasi milenial dan generasi Z diharapkan untuk menyebarluaskan nilai-nilai kearifan lokal, kejujuran, kesederhanaan, etika, kesopanan potensi budaya Samin melalui media digital.

“Ambil manfaat dari penyebarluasan tersebut, baik dari penguatan spirit kebudayaan masyarakat dan mengendap pada identitas manusia, maupun manfaat ekonomi bagi masyarakat,” tutupnya.

Dalam sarasehan itu, Direktur KMA Kemendikbudristek Sjamsul Hadi sebagai pembicara utama (keynote speaker) antara lain mengatakan, setelah mendengar penyampaian dari warga Samin beberapa bulan lalu, mereka menghadapi beberapa tantangan yang ada dan sampai saat ini masih ada stigma negatif berkaitan Sedulur Sikep.

“Padahal kalau kita cermati, kita resapi bersama, justru mereka memegang teguh komitmen, apa yang disampaikan sesuai dengan isi hatinya,” kata Sjamsul Hadi.

Selain itu, pemahaman dalam hal pelayanan, kiranya bisa memahami karakteristik Sedulur Sikep. Ia mendengar berkaitan dengan pakaian adat Sedulur Sikep dalam setiap mengurus keperluan administrasi sering mendapatkan teguran dari pelayan masyarakat.

“Oleh karena itu melalui diskusi ini kiranya ada rumusan-rumasan yang nantinya bisa menjadi panduan, baik dari sisi pemerintah dapat hadir untuk para kadang Sedulur Sikep, dan nantinya Sedulur Sikep mendapatkan pemenuhan hak-hak sipilnya,” tandasnya.

Dikatakannya, selain itu dalam rangka memperkuat identitas budaya lokal Sedulur Sikep. Dalam hal ini ajaran yang sudah disampaikan oleh Samin Surosentiko pada waktu itu, tetap lestari dan berkelanjutan.

Serta, dalam rangka memperkuat kebanggaan terhadap warisan budaya mereka, penganut Saminisme ini terus menjaga.

“Selain itu, juga perlu pendekatan holistik terhadap kehidupan dan keseimbangan dalam segala hal. Salah satunya warga Samin saat ini, pergeseran budaya sudah sangat dirasakan, bagaimana bercocok tanam, bibit padi yang awalnya turun temurun dari leluhur, sekarang lebih praktis,” terangnya.

Tentu, tidak hanya dari sisi pemerintah hadir, tetapi bagaimana mengembalikan , menemu kenali potensi kearifan yang dimiliki Sedulur Sikep selama ini.

“Melalui sarasehan ini saya berharap dapat melahirkan rekomendasi dari narasumber atas kesepakatan, masukan, dari para peserta sarasehan,” ucapnya.

Adapun narasumber yang dihadirkan di acara sarasehan ini diantaranya Sindhunata (budayawan), Amrih Widodo (akademisi), Bagus Widi (Sedulur Sikep) dan Anggit Pertiwi (Sedulur Sikep).Nampak ratusan peserta yang hadir sangat antusias dalam mengikuti Acara sarasehan.

 

Pawarta:Yusron Ridho Nurfatoni

 

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *