Semarang, 27 Desember 2024 – Pada tanggal 27 Desember 2024, Asosiasi Perguruan Tinggi Islam Swasta (Aptikis X) mengadakan sebuah acara penting bertempat di Ruang Teater lantai 3 Kampus 2 Fakultas Kedokteran Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang. Acara ini dihadiri oleh Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) dari kampus-kampus swasta di Jawa Tengah dan para penerima Hibah Penelitian Litabdimas Tahun 2024.
Hadir dalam acara ini, perwakilan dari kampus IAI Khozinatul Ulum, yang mengirimkan beberapa dosen penerima hibah penelitian tahun 2024 serta Ketua LPPM IAI Khozinatul Ulum, Bapak Zaimul Asroor, S.ThI., M.A.
Dalam sambutannya, Dr. Nur Kafid, S.Th.I., M.Sc., Kasubdit Litabdimas Kemang RI, memberikan pemaparan mengenai pentingnya penelitian yang berkualitas sebagai langkah awal menuju keberhasilan sebuah proposal hibah. Beliau menekankan bahwa penelitian yang baik harus didahului dengan persiapan yang matang dan tidak hanya mengandalkan anggaran yang besar. Selain itu, beliau juga mengingatkan agar para penerima hibah fokus pada output dan outcome yang jelas dalam proposal mereka, serta memastikan untuk membaca dan memahami petunjuk teknis (juknis) yang ada sebelum mengajukan proposal.
Dr. Nur Kafid juga memberikan beberapa tips penting untuk penerima hibah, antara lain pentingnya mengajukan proposal yang sesuai dengan juknis dan mengingatkan untuk tidak mencantumkan identitas pribadi atau lembaga dalam proposal untuk menjaga kualitas proses review yang bersifat blind. “Pastikan akun Litabdimas Anda aktif dan jangan lupa untuk mengklik ‘ajukan’, bukan ‘draft’,” ujarnya.
Selain itu, bagi Ketua LPPM, Dr. Nur Kafid menekankan pentingnya membagi tugas bagi setiap dosen yang ingin mengajukan penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), maupun publikasi jurnal. Tahun ini, setiap dosen hanya diperbolehkan mengajukan satu proposal. Khusus untuk publikasi, beliau menyarankan agar yang mengajukan adalah dosen dengan Sinta 2 dan 1, dan diwajibkan untuk menyertakan jurnal dengan peringkat yang lebih baik.
Dalam kesempatan tersebut, Dr. Nur Kafid juga menekankan pentingnya substansi dalam proposal hibah. Proposal yang baik adalah yang mampu menyampaikan ide utama secara padat dalam ruang yang terbatas. Untuk itu, beliau mengingatkan agar tidak hanya berbicara mengenai moderasi beragama jika tidak benar-benar relevan, dan lebih menggali isu-isu yang belum banyak dibahas, seperti filologi dan naskah kuno.
Acara ini diakhiri dengan diskusi interaktif, di mana para peserta dapat berbagi pengalaman dan mendapatkan masukan terkait pengajuan proposal hibah serta strategi penelitian yang efektif.
Aptikis X berharap, dengan adanya acara ini, semakin banyak peneliti dari perguruan tinggi Islam swasta yang dapat memanfaatkan Hibah Penelitian Litabdimas untuk mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dan peningkatan kualitas akademik di Indonesia.