IAIKUPers- Di penghujung tahun 2023,Panitia IAIKU Festival mengadakan Webiner Nasional dengan mengangkat tema”menyelaraskan pendidikan, cinta dan cita (24 ديسمبر 2023).
Acara ini dilakukan secara offline di Graha Nusantara dan virtual melalui platform Zoom Atau Channel youtube kampusku TV.
Webiner ini dibuka oleh dinda Nurul Alfiah dan Anisaul,tak lupa menyanyikan Indonesia Raya yang dipandu oleh luluk ma’rifah munawaroh.
Webiner ini di moderatori oleh bilqis syailirohmah ( Mahasiswa Pendidikan Agama Islam) وبحضور العديد من المحاضرين, طالب, santri Pondok Pesantren Khozinatul Ulum Blora dan masyarakat umum. Webiner ini akan menjadi awal dari rangkaian kerjasama yang nantinya akan terus dilakukan untuk shering keilmuan.
Di kesempatan yang sama salah satu panitia mengatakan ” Khazanah literasi mahasiswa IAI Khozinatul Ulum Blora akan terus ditingkatkan melalui acara webiner. Setelah kemarin dengan ning Muhim Nailul Ulya dan Ning nadia Nely Amalia abdurahman, Lc dan sekarang dengan ning Sheila Hasina dan Gus Ahmad kafa dari lirboyo.terakhir ia berharap webiner semacam ini semoga bisa menjadi jalinan ukhuwah, implementasi dari Tridharma Perguruan tinggi.”
Gus Ahmad kafa memaparkan bahwa Cinta dalam agama itu sangat penting, bahkan dalam pendidikan harus ada korelasi cinta antara guru dan murid. Agar ilmu yang guru berikan kepada kita bisa bermanfaat.begitupun kita sebagai umat islam diwajibkan untuk mencari ilmu. Bisa kita ketahui banyak ulama di Indonesia yang memilih ilmu daripada jodoh.
Menurut ning Sheila Hasina dalam pemaparannya mengatakan ” banyaknya permasalahan tentang cinta itu karena salah memahami makna cinta. Cinta tidak bisa disalahkan karena itu fitrah manusia yang memiliki rasa cinta dan kasih. Yang jadi permasalahannya yaitu pengaktualisasian cinta itu sendiri pada jalan yang salah yaitu punya rasa cinta pada makhluk melebihi rasa cinta pada Allah dan menuhankan cinta. begitupun banyak orang yang beranggapan dan berfikir bahwa cita-cita dan cinta itu adalah dua hal yang saling berbenturan dan bertolak belakang. lantas salah satu diantara keduanya harus ada yang dimenangkan dan ada pula yang dikorbankan. karena menurutnya cita-cita yang sudah ditargetkan, dipetakan dan disusun strategi untuk menggapainya harus dikerjakan dengan maksimal, totalitas, penuh kesungguhan, fokus serta tidak melirik ke kanan dan ke kiri. Sehingga dapat kita lihat banyak ulama di Indonesia yang memilih ilmu daripada jodoh.
وأصبح الحماس للمناقشة أكثر إثارة للاهتمام لأن العديد من المشاركين الذين حضروا طرحوا أسئلة حول هاتين المادتين.
لا أشعر أنني بحالة جيدة 12.33 , acara ditutup dengan penyerahan cinderamata oleh Tasila Indana Zulfa selaku Ketua Dema IAI Khozinatul Ulum Blora dan Kh. Ahmad Zaky Fuad M, اي جي,إس تي آي. kepada kedua pemateri.
معلومة:يسرون ريدو نورفاتوني