MuriaNewsCom, Blora – Upaya Pemkab Blora untuk menurunkan kasus stunting mendapat dukungan dari banyak pihak. One of them was a student from the Islamic High School (STAI) Khozinatul Ulum Blora who implemented the Real Work Lecture program (KKN).
Chairman of STAI Khozinatul Ulum Blora Nur Ihsan stated, participated in the KKN program this time 70 mahasiswa yang akan ditempatkan pada empat desa di Kecamatan Jepon. Namely, Desa Soko, Waru, Bacem, dan Jatirejo. Pelaksanaan KKN dimulai 7 February to 19 Maret mendatang.
According to him, dalam program KKN ke IX ini mengambil beberapa tema. Antara lain, pemberantasan buta aksara Arab dan penanggulangan kemiskinan daerah.
”Kami juga ingin membantu Pemkab Blora dalam hal penanggulangan masalah stunting. Kami minta para mahasiswa KKN ini bisa menerapkan ilmu yang mereka peroleh selama kuliah agar membawa manfaat pada masyarakat,” katanya dalam acara penerimaan mahasiswa KKN oleh Pemkab Blora di ruang pertemuan setda.
Wakil Bupati Arief Rohman berharap mahasiswa bisa ikut berperan dalam upaya pembangunan pedesaan berbasis masyarakat dan potensi desa. Arief juga menginginkan agar para mahasiswa juga ikut mengambil peran dalam pembangunan SDM masyarakat sesuai tema KKN. Yakni pemberantasan buta huruf Arab, education about public health to reduce stunting rates and economic development to reduce poverty.
”Bantu kami untuk memetakan potensi desa yang bisa dikembangkan secara ekonomi. If there are uninhabitable houses in the KKN target villages, Later a home renovation program can be carried out, kerjasama dengan Baznas. We pray that the KKN for STAI Khozinatul Ulum Blora students will run smoothly,” katanya saat menerima rombongan mahasiswa KKN itu.
Source: murianews.com
