Every Iduladha, Muslims around the world commemorate the example of the Prophet Ibrahim as and the Prophet Ismail as through the sacrifice. Di lingkungan IAI Khozinatul Ulum Blora, momen sakral ini tidak hanya menjadi perayaan keagamaan, tetapi juga momentum edukatif dan sosial yang mempererat nilai-nilai ukhuwah dan pengabdian.
This year, IAI Khozinatul Ulum Blora kembali melaksanakan kegiatan qurban dengan menyembelih 1 ekor kambing dan 1 ekor sapi. Meski jumlahnya tidak besar, namun semangat dan nilai yang terkandung di dalamnya sangat berarti. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara dosen, student, serta lembaga kampus yang menunjukkan sinergi dalam melaksanakan ibadah sekaligus aksi sosial.
Mahasiswa yang terlibat sebagai panitia maupun relawan mendapatkan pembelajaran langsung tentang bagaimana mengelola kegiatan qurban: mulai dari proses pengumpulan dana, kerja sama dalam tim, teknis penyembelihan, hingga pendistribusian daging kepada masyarakat sekitar kampus. Ini bukan hanya soal berbagi daging, tetapi juga soal berbagi nilai dan kepedulian.
Qurban di kampus juga menjadi simbol bahwa ibadah tidak hanya bersifat ritualistik, tetapi juga transformatif. Ia mengajarkan keikhlasan, pengorbanan, dan solidaritas yang konkret. Mahasiswa diajak untuk tidak sekadar menuntut ilmu di bangku kuliah, tetapi juga menghayati ajaran agama dalam kehidupan nyata.
Salah satu peserta qurban dari kalangan Mahasiswa, Yusron Ridho menyampaikan ungkapan syukurnya,
“Alhamdulillah atas limpahan rezeki dan kekuatan yang diberikan kepada saya, saya merasa bersyukur karena di tahun ini bisa ikut qurban di IAI Khozinatul Ulum Blora. Semoga ini menjadi suri teladan dan contoh kepada civitas akademika, khususnya mahasiswa, untuk ikut berqurban. Semoga Iduladha yang akan datang, mahasiswa dimudahkan dalam rezeki sehingga bisa ikut berqurban.”
Pernyataan ini menjadi pengingat bahwa semangat qurban tidak mengenal status atau jabatan, melainkan kemauan untuk berbagi dan meneladani nilai-nilai Islam secara nyata. Hal ini juga menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki potensi besar untuk menjadi agen kebaikan di tengah masyarakat.
Dengan kegiatan qurban ini, IAI Khozinatul Ulum Blora terus membuktikan komitmennya dalam membentuk lulusan yang berilmu, berakhlak, dan peduli terhadap umat. Karena sejatinya, pendidikan yang bermakna adalah yang tidak hanya mencerdaskan pikiran, tetapi juga menyentuh hati dan menggerakkan aksi.
Information: Siti Winda Cahya Rofikho